Komunikasi merupakan kunci utama dalam
koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan,
penyebaran dan pemrosesan informasi.semakin banyak hal – hal yang tidak pasti
pada koordinasi maka akan semakin banyak pula informasi yang harus kita
dapatkan.karena pada dasarnya koordinasi itu sendiri merupakan pemrosessan
infornasi yang terorganisasi. Ada tiga macam pendekatan koordinasi yaitu :
1.
Mekanisme Teknik Manajemen Dasar.
Rencana
dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan
aturan dan prosedur-prosedur.
Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari
teknik-teknik tersebut.
-
Aturan dan prosedur.
Merupakan
keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian
rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan
pengawasan rutin.
-
Rencana dan penetapan tujuan.
Untuk pengembangannya dapat digunakan
untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran
yang sama.hal ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak dapat lagi
memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi.
2.
Meningakatkan koordinasi potensial.
Untuk
meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan apabila terdapat banyak
macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas
dalam ukuran dan fungsi.Hal ini dapat
ditingkatkan melalui dua cara, yaitu :
-
Sistem informasi vertikal.
Merupakan
alat dimana terdapat data yang disalurkan melalui
berbagai
tingkatan organisasi. Pada hal ini komunikasi dapat terjadi melalui
serangkaian
perintah yang telah terorganisasi. Sistem informasi ini telah
dikembangkan
oleh manajemen seperti pada kegiatan pemasaran,
keuangan,
produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan
informasi
yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
- Hubungan-hubungan lateral
(harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah,
hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan
dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
Macam hubungan lateral, seperti:
a). Kontak
langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan
efisiensi kerja.
b). Peranan
penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi
panjangnya saluran komunikasi.
c). Panitia dan
satuan tugas. Panitia biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang
dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk
masalah-masalah khusus.
d).
Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau
proyek, perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
e).
Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan
anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan
bila posisi pengintegrasian tidak secara efektif mengoordinasikan tugas
tertentu.
f). Organisasi
matriks, suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian
proyek-proyek yang kompleks.
3. Metoda Pengurangan Kebutuhan akan
Koordinasi
Dibeberapa situasi kita tidak dapat melakukan
penambahan pengordinasian hal ini dikarekan kurang efektif. Penambahan dapat
digunakan apabila sebelumnya kita sudah membuat
penyediaan tambahan berbagai sumber daya
untuk satuan-satuan organisasi atau
pengelompokkan kembali satuan-satuan
organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
- Penciptaan berbagai sumber daya
tambahan.
- Penambahan sumber daya dalam hal ini
meliputi
- Penambahan tenaga kerja, bahan baku
atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.
- Penciptaan tugas-tugas yang dapat
berdiri sendiri
Penciptaan tugas ini sangat di perlukan
guna mempermudah pekerjaan selain itu Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri
diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
Memelihara Koordinasi Apabila koordinasi
sudah berjalan dengan baik kita wajib untuk memeliharanya karena tidak mudah
untuk menciptakan kerjasama yang baik antar individu.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
- Mengadakan pertemuan resmi (unsur atau
unit yang harus dikoordinasikan),
- Mengangkat seseorang, tim, panitia
(sebagai koordinator).
- Membuat buku pedoman (berisikan
penjelasan tugas masing-masing unit),
- Pimpinan/atasan mengadakan
pertemuan-pertemuan informal dengan bawahannya (pemberian bimbingan,
konsultasi, dan pengarahan)