Komite
Evaluasi Dan Monitoring Perencanaan Dan Resiko
Pembentukan
dan pelaksanaan kerja Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko
atau KEMPR (sebelumnya Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko) mengacu pada
Pedoman Pelaksanan Kerja (Charter) KEMPR yang terakhir diterbitkan melalui
Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) KEMPR PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Keputusan Dewan Komisaris tersebut merupakan perubahan dari Keputusan Dewan
Komisaris No.02/KEP/DK/2009 tanggal 26 Februari 2009 yang diterbitkan juga
sebagai perubahan dari Keputusan Dewan Komisaris No.06/KEP/DK/2006 tanggal 19
Mei 2006.
Tujuan pembentukan KEMPR di antaranya adalah untuk melakukan tinjauan atas
rencana jangka panjang Perseroan dan rencana kerja anggaran tahunan Perseroan
serta menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan-kebijakan
yang akan diambil berkaitan dengan kedua hal tersebut. Komite ini juga
bertanggung jawab terhadap pemantauan pelaksanaan rencana bisnis Perusahaan dan
bertugas memberikan hasil tinjauan yang komprehensif sebagai masukan bagi Dewan
Komisaris dalam meninjau dan memantau proses pelaksanaan bisnis Perusahaan,
penganggaran belanja modal serta penerapan manajemen risiko Perusahaan.
Profil
Komite Evaluasi Dan Monitoring Perencanaan Dan Risiko
Pada tahun 2012, susunan keanggotaan KEMPR berdasarkan Keputusan Dewan
Komisaris o.07/KEP/DK/2012 tanggal 28 Mei 2012 terdiri dari:
Keanggotaan Nama
Ketua Parikesit Suprapto
Sekretaris Ario Guntoro
Anggota Hadiyanto
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
Adam Wirahadi
Widuri Meintari Kusumawati
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko
Lingkup tugas dari KEMPR adalah untuk:
• Menyampaikan laporan evaluasi atas usulan RJPP atau CSS dan RKAP yang
diajukan oleh Direksi sesuai jadwal yang ditentukan oleh Dewan Komisaris.
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan
CSS dan RKAP.
• Menyampaikan laporan evaluasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan
pelaksanaan CSS dan RKAP serta penerapan manajemen risiko Perseroan.
• Memberikan rekomendasi terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko.
Independensi Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko
Seluruh anggota KEMPR (kecuali Parikesit Suprapto, Hadiyanto, Johnny Swandi
Sjam, Gatot Trihargo, dan Virano Gazi Nasution) merupakan anggota eksternal dan
bersifat independen.
Tata
Kelola Internal Audit
Unit Internal Audit (”IA”) berperan dalam menjalankan fungsi pengendalian atas
aktivitas bisnis Perusahaan. Untuk tujuan itu, seperti diatur dalam peraturan
pasar modal yang berlaku, IA bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Piagam
Internal Audit
Guna menguatkan peran dan tanggung jawab dari IA, Piagam Internal Audit (IA
Charter) telah mendeskripsikannya secara jelas yang berisi visi, misi,
struktur, status, tugas tanggung jawab dan wewenang IA, persyaratan auditor dan
persetujuan Direktur Utama termasuk Komite Audit atas isi Piagam IA, dengan
berpedoman pada standar profesi internal audit internasional yaitu The
International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing yang
dikeluarkan oleh Institut Internal Auditor (“IIA”).
Tugas
dan Tanggung Jawab Internal Audit
Aktivitas IA diarahkan pada komitmen bahwa misi IA dapat terselenggara secara
metodologis, yang berarti setiap tahapan kegiatan audit dan konsultasi internal
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pemantauan hasil tindak lanjut
merupakan proses yang terstandarisasi dan terukur. Untuk tujuan ini, pada tahap
persiapan audit, metodologi audit berbasis risiko menjadi pedoman utama yang
menekankan bahwa penentuan auditable units didasarkan pada tingkat risiko dari
masing-masing proses bisnis, makin tinggi risiko makin tinggi keharusan untuk
diaudit. Tingkat risiko dari sasaran audit didasarkan kepada risiko yang telah
dipetakan dan ditetapkan oleh Perusahaan maupun penilaian profesional oleh IA
sendiri.
Peningkatan peran serta IA dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas
assurance atas operasional Perusahaan melalui aktivitas audit maupun non audit.
Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin
terjadi dapat segera diatasi melalui pengendalian internal yang efektif. Jika
ditemukan ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis dan atau
risiko yang di luar kendali, maka dilakukan substantive test, yaitu pengujian
lanjut objek audit guna mendalami akar permasalahannya.
Sebagai bagian dari Perusahaan yang punya komitmen tinggi terhadap keberhasilan
GCG, IA memiliki peranan penting dalam mekanisme whistleblower yang merupakan
domain Komite Audit dan Executive Investigative Committee (“EIC”), di mana
kepala IA ditunjuk sebagai sekretaris EIC. Mekanisme whistleblower berfungsi
untuk mengakomodasi setiap ‘pengaduan’ oleh karyawan untuk diteruskan kepada
manajemen. Pada gilirannya, jika Komite Audit dan EIC menilai bahwa pengaduan
perlu diselidiki lebih lanjut, IA akan mengambil peran untuk menindaklanjuti
sebagai bagian dari tugas audit.
Sejak tahun 2007, IA dipimpin oleh Tjatur Purwadi, SE, MM, karyawan Perseroan yang
telah meniti karir panjang pada bidang teknis operasional. Kemudian yang
bersangkutan ikut aktif menyusun dan membenahi sistem akuntansi perseroan
sehingga mengantarkannya pada posisi Vice President Financial & Logistic
Policy sebelum memangku jabatan Head of IA.
Evaluasi
GCG
Untuk mengetahui pencapaian kinerja GCG, setiap tahun Perusahaan dinilai oleh
The Indonesian Institutes for Corporate Governance (“IICG”) yaitu lembaga
independen pemeringkat GCG di Indonesia. Dalam proses pemilainnya, IICG melakukan
riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (“CGPI”) terhadap
Perusahaan public (emiten), BUMN dan Perusahaan lain diluar kategori emiten dan
BUMN, dan akhirnya menetapkan peringkat beberapa Perusahaan termasuk Telkom.
Hasilnya, Telkom memperoleh predikat terbaik sebagai: The Most Trusted Company
sesuai tema penilaian GCG yaitu “GCG sebagai Etika” pada tahun 2011.
Penilaian CGPI meliputi empat tahap dengan bobot nilai yang berbeda:
1. Self assessment, Perusahaan diminta untuk mengisi kuesioner sesuai tema
penilaian GCG;
2. Observasi dokumen, Perusahaan menyampaikan kebijakan, prosedur dan
bukti-bukti lain yang menunjukkan penerapan GCG di Perusahaan;
3. Penilaian makalah dan presentasi, Perusahaan menyusun makalah yang
menjelaskan kegiatan Perusahaan dalam menerapkan GCG sesuai tema penilaian dan
mempresentasikan makalahnya kepada dewan juri; dan
4. Pengamatan Dewan Juri mengunjungi Telkom untuk melakukan tanya jawab,
pengamatan dan peninjauan lokasi untuk menelaah kepastian penerapan GCG di
Perusahaan mengacu pada hasil self assessment, pengamatan dokumen dan makalah.
Disamping penilaian oleh IICG, Telkom juga seringkali terpilih oleh lembaga
pemeringkat GCG sebagai nominasi untuk diamati karena dipandang sebagai salah
satu benchmark atau panutan bagi perusahaan lain. Beberapa pencapaian atas
evaluasi tersebut antara lain adalah:
1. Penghargaan Most Consistent Dividend Policy and Strongest Adherence to
Corporate Governance;
2. Penghargaan yang diterima dari Majalah Finance Asia dalam kategori “Best
Managed Company”;
3. Penghargaan tertinggi yaitu: “Indonesia Most Trusted Companies” atas hasil
penilaian GCG oleh lembaga independen Indonesian Institute for Corporate
Governance (“IICG”) dan Majalah Swa dengan peringkat: “Sangat Terpercaya”;
4. Penghargaan “Indonesia Trusted Company” based on survey to investors and
analysts;
5. Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards (“ISRA”); dan
6. Penghargaan Best State-Owned Enterprises (“SOE”) BUMN, Indonesian Institute
for Corporate Directorship (“IICD”)
Pelaksanaan
Public Relations
Berdasarkan yang telah dijelaskan pada bab – bab sebelumnya, penulis
berpendapat bahwa komunikasi dua arah ( timbal balik ) dalam kegiatan internal
dan eksternal merupakan salah satu faktor penting untuk tercapainya saling
pengertian dan kerja sama yang baik guna menjamin lancarnya proses manajemen
yang pada akhirnya dapat mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Peranan Public Relations di Telkom UNER I Sumatera telah dilaksanakan dengan
baik. Sebagaimana telah diketahui, kegiatan Public Relations pada perusahaan
ini dijalankan dan dipromosikan oleh bagian Sekretariat dan tim Account Manager
(AM) yang berhubungan langsung dengan pihak luar (customer).
Untuk dapat menunjang dan memperlancar kegiatan Public Relations maka Public
Relations Officer (PRO) perlu membina kerja sama yang baik dengan media massa
dan pihak pers. Oleh karena itu, kegiatan Press Release menjadi salah satu
kegiatan Public Relations yang wajib dijalankan. Kegiatan Press Release
merupakan kegiatan pemberian informasi melalui majalah, surat kabar, dan media
elektronik dengan isi yang singkat, tepat, dan lengkap dengan tujuan untuk
menarik perhatian masyarakat umum sebagai sasarannya.
PT. Telkom UNER I telah melaksanakan fungsi – fungsi Public Relations dengan
baik, yaitu menyampaikan kebijakan kebijakan atau tujuan organisasi,
mendengarkan pendapat-pendapat masyarakat, menciptakan suasana saling mengerti
dan menjalin interaksi yang baik dengan masyarakat. Hal ini telah menjadi
tujuan yang ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Kegiatan Public Relations
ini diarahkan untuk menanamkan pemahaman dan pengertian tentang tugas dan juga
fungsi perusahaan serta menampung opini publik yang bersifat membangun.
Internal
Public Relations
Pada Internal Public Relations ini targetnya adalah hubungan yang terjadi di
dalam perusahaan itu sendiri, terutama para karyawannya yang mempunyai hubungan
langsung dengan perkembangan perusahaan. Kegiatan Public Relations ini diperlukan
untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya,
komunikasi antara bawahan dan pimpinan terjalin dengan akrab dan tidak kaku,
serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.
Peranan Public Relations sebagai komunikator
1. Public Relations memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada publiknya
baik internal maupun eksternal.
2. Public Relations memberikan informasi yang diperoleh dari publik eksternal
untuk peningkatan wawasan dan pengetahuan dengan tujuan untuk peningkatan
sumber daya manusia di perusahaan.
3. Public Relations memberikan masukan untuk peningkatan prestasi dan
produktifitas kerja dengan didasari opini / saran / pendapat dari publik
eksternal.
4. Public Relations menyusun jadwal rapat, baik itu mingguan maupun bulanan.
5. Public Relations memberikan dan menjelaskan kebijakan-kebijakan yang berlaku
di dalam perusahaan.
Informasi yang didapatkan oleh Public Relations dari media massa dan pimpinan
disampaikan kepada para karyawan. Hal ini sangat membantu dalam pencapaian
tugas-tugas karyawan agar mencapai target perusahaan. Penyampaian informasi
kepada publik internal dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
memberitahukan kepada karyawan pada saat briefing ataupun dengan membiarkan
karyawan mengetahui sendiri perkembangan perusahaan lewat situs yang disediakan
perusahaan.
Karena perusahaan ini menggunakan struktur organisasi yang berbentuk garis dan
staf, komunikasi antar bagian atau departemen sulit dilaksanakan. Maka peranan
Public Relations untuk menjembatani antar bagian tersebut.
Eksternal
Public Relations
Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan public di luar perusahaan merupakan hal
yang penting dan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam
masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seorang manusia atau
perusahaan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu
sama lain.
Semua komunikasi dengan publik eksternal hendaknya dilakukan perusahaan itu
secara informatif dan persuasif. Informasi hendaknya diberikan secara jujur,
teliti, dan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Dalam hal ini, publik mempunyai
hak untuk mengetahui keadaan sesuatu hal yang berhubungan dengan
kepentingannya. Publik kadang-kadang sangat kritis terhadap sesuatu yang aktual
dan tidak biasa. Karenanya, sifat yang ramah merupakan salah satu syarat yang
bisa menentukan berhasil tidaknya usaha Eksternal Public Relations.
Source :
http://triaafsyari.mhs.narotama.ac.id/2015/11/29/pengawasan-manajemen/